Saat mata ini perlahan membuka
Mengepalkan tangan dengan tekad
Meyakinkan hati dengan niat
Melangkah, tuk merangkai sejuta impian
Akan tetapi,
Kedunguan diri mengajak kembali
Menjauh, dan semakin menjauh
Terjerumus ke dalam hal yang tak pasti
Terpaut kesenangan sesaat
Yang mungkin tak bisa terkuak
Namun kalian
Datang kembali dengan senyuman
Bukan, bukan makian
Karena ku tak lagi satu jalan
Tapi uluran tangan itu
Mengangkatku kembali untuk bertahan
Melawan belenggu kebodohan yang tiada tara!
Merangkulku tuk maju,
Memimpinku bak pelita yang tak kan padam
Bergandeng tangan menyatukan cita
Turut berjuang melukiskan masa depan
Sembari mengukir cerita tentang kita,
Di pojok asa, dengan segelumit rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar